KEMAH PRESTASI TAHUN 2017
SMK BOPKRI WATES
PULESARI, 22 – 24 MEI 2017
Adakalanya kita bertanya-tanya dalam
hati. Kenapa, sih, harus ada Pramuka?
Buat apa juga ada Pramuka? Buat apa, tiap
Jumat, yang adalah hari pendek, kesempatan buat pulang lebih awal, malah harus
ada ekstra wajib pramuka? WAJIB!
Apalagi kalau ada kemah. Udah mesti
jauh dari rumah, makan mesti masak sendiri, mandi antri, tidurnya di alam
terbuka, beralaskan tanah beratapkan langit—ini bercanda, belum lagi, nih, ya,
kalau temen satu tenda kita ada yang suka ngorok ternyata, kentut sembarangan,
bahkan ada yang posisi tidurnya nggak bisa santai, ngider aja akayak kipas angin duduk (nah lho, siapa tuh?).
Kegiatan juga. Udah disuruh jalan
jauh, dikerjain kakak-kakak DA, kotor-kotoran, basah-basahan. Pasti mikir,
kan, kok
aku mau-maunya, ya, disuruh-suruh sama DA? Padahal disuruh ibu nyapu di rumah aja, ogah-ogahan.
But,
well, kalau kalian pernah mikir kayak gini, SELAMAT! Kalian normal
se-normal-normalnya!
Tapi .. hari ini kita nggak akan
bahas soal susahnya jadi anak Pramuka. Setelah kalian baca ini sampai akhir
nanti, kalian nggak akan sempet lagi mikir kayak tadi soal Pramuka. Karena apa?
Karena Pramuka adalah PRAJA MUDA
KARANA! (He?)
I-iya, bu-bukan itu maksudnya. Meski
soal kepanjangannya itu bener.
Oke, lupain!
Yang akan kita tekankan di sini
adalah ..
“C’MON! PRAMUKA JAUH LEBIH ASIK DARI
MAIN COC!”
“PRAMUKA LEBIH ASIK DARI MAIN
POKEMON GO!”
Biar kuceritakan padamu, wahai
pemuda dan pemudi kebanggaan bangsa Indonesia! Apa saja yang telah terjadi di
akhir bulan Mei ini di SMK BOPKRI Wates.
Yap, ini adalah agenda tahunan yang
sayang banget buat dilewatin (jangan samain ini sama ngelewatin kesempatan dapetin gebetan kecemu yang udah di-taken sama sahabat baikmu). #perih
–seketika nyanyi lagu Sheila On 7-Yang terlewatkan.
Kita mulai aja, deh, ya ..
Cerita ini dimulai di hari Senin
pagi nan cerah tertanggal 22 Mei 2017.
Matahari telah terbangun dari
peraduannya di ufuk timur, di belahan dunia yang luas ini, dengan keanggunannya
yang tiada tertandingi—oke ini bukan novel, ya? Lupa.
Senin pagi yang cerah, SMK BOPKRI
Wates telah berubah menjadi ‘barak
pengungsian’!. Look at this .. (foto)
Lihat! Muka-muka bangun tidur bin ileran,
wajah-wajah kepaksa bangun buat kumpul di sekolah karena mau kemah. Lihat juga,
tuh, barang-barang mereka udah kayak mau pindahan rumah! :-D
Tiba saatnya pemberangkatan menuju
lokasi perkemahan, kita apel dulu, abis itu berdoa buat keselamatan selama
perjalanan dan selama 3 hari 2 malam di sana, dengerin juga, tuh, pengarahan
dari Ibu Wakasek nan cantik—Ib. Luppi Satesti. (Foto)
Berbeda dengan tahun lalu, tahun
ini SMK BOPKRI menggunakan jasa armada
dari POLRES Kulon Progo. Sekali-kali, kan, ya, ngerasain dikawal sama Pak
Polisi macam pejabat. Hihi ..
Ada dua armada yang digunakan, satu
bus satu lagi truk untuk barang-barang. Psst .. ada yang mabuk kepayang sama Pak Polisi, eh salah, mabuk naik truk,
maksudnya. Tuh .. (foto)
Sesampainya di lokasi sekitar pukul
12.30 WIB, waktunya makan siang dulu, deh .. Mereka kayak anak TK, ya? Eh, kamu bawa apa? Kamu pakai lauk apa? Kamu
bawain aku apa? *eh
Selesai makan siang, selesai bangun
tenda, waktunya untuk upacara pembukaan. Spesial guest star, panitia telah mengundang tamu kehormatan spesial.
Beliau adalah …
Bapak Kepala Sekolah! Yeeahhh ..
Sejalan dengan harapan seluruh
peserta dan panitia, Kakak Pembina Upacara—a.k.a Bapak Kepala Sekolah a.k.a
Bapak Drs. Harsoyo Supriyadi, M. Eng, berharap, para peserta bisa mengikuti
kegiatan ini dengan baik. Meresapi setiap nilai yang terkandung dalam setiap
kegiatan dan seperti judul acara ini, Kemah Prestasi, harapannya para peserta
nggak Cuma bisa seneng-seneng, tepuk-tepuk tangan, tapi juga lebih bisa
mengeksplor kemampuan mereka untuk bisa menunjukkan prestasi mereka di
perkemahan ini.
Siap, Kak!
Beranjak sore hari, kita main-main
tali dan tongkat, yuk! Sementara temen-temen anggota sangga lainnya nyiapin
masakan untuk makan malam.
Langit makin gelap, nih, sebelum
gelap-gelapan di caraka malam, main games dulu yaa ..
It’s time to take a deep breath to
the darkness. Track
yang diambil untuk perjalanan malam kali ini cukup ekstrim, gaes. Keberanian mereka akan diuji di
sini. Nggak Cuma gelap, mereka bakalan jalan-jalan di hutan salak dengan tanah
yg licin dan lembab. Kanan kiri pohon salak, pohon bambu dan kalau mereka nggak
hati-hati, bukan hal yang nggak mungkin lagi mereka akan jatuh ke jurang. Nggak
tinggi-tinggi amat juga, Cuma, ya, siapa, sih, yang mau jatuh? Kan ngeri jatuh
di kegelapan. Rasanya nggak kalah ngeri kayak ditinggalin sama doi pas lagi
sayang-sayangnya. Duh ..
Namanya aja caraka. Di caraka malam
ini mereka bakalan jadi utusan tiap sangganya, untuk menyelesaikan perjalanan.
Dan selama perjalanan itu, mereka ketemu beberapa pos dengan tugas
masing-masing untuk dikerjakan saat itu juga. Ada lima pos untuk menguji panca
indra mereka.
Capek, habis jalan di hutan,
olahraga jantung juga, deg-degan kalau tau-tau anggota regu mereka nambah. Hii
..
Nambah kakak DA yang ngikutin,
maksudnya ..
Parno amat, sih? Haha ..
Makan dulu nih ..
PENGEN YAAA .. ^.^ |
Kita akan tutup hari pertama ini
dengan doa dan renungan malam. Kita punya Kak Eny Sudibyatmanti (Cie kakak ..) untuk
mengisi renungan dan mengantar tidur kita dengan doa yang menenangkan.
Mumpung lagi di alam terbuka, pagi-pagi
nggak lengkap kalo nggak liat sunrise, kan, ya. Mumpung juga lagi di Turi, yang
berarti deket sama gunung Merapi. So, sunrise pagi dilengkapi sama pemandangan
gagahnya gunung Merapi yang kerasa deket banget, tapi nyatanya jauh. Kayak
kamu, ya? *eh
Kita mulai pagi ini dengan senam
bersama. Buat ngilangin dingin juga. Biar badan agak panasan dikit. Percaya
nggak percaya, di sini lebih dingin daripada kemah di Kaliurang tahun lalu. Ini
bukan udara dingin yang bakal bikin kamu sakit flu. Dingin tapi seger. Nggak
kayak sikap dia ke kamu. Bah ..
Dari senam yang awalnya pakai
gerakan pemanasan ala-ala instruktur profesional, lama-lama berubah jadi
gerakan ala-ala joget dangdut koplo gitu. Apa namanya, tuh, Temonholic, yah?
Ya, itulah. Gokil, sih, senggaknya tetep gerak buat ngangetin badan.
Matahari udah makin tinggi, nih.
Tapi masih dingin. Huaa ..
Kegiatan siang ini akan diisi dengan
jelajah alam. Bukan jelajah alam biasa. Kita akan tracking di sungaiii!! Yihaaa
..
Namanya juga tracking di sungai, ya,
jalannya sepanjang sungai, dong. And you
know what? Airnya seger, sumpah! Kalo nggak inget ada banyak peserta dari
sekolah lain yang tracking sungai juga hari itu, udah mandi di sungai, pasti.
Alhasil, Cuma bisa membasahi seluruh tubuh sebagai gantinya.
Ada sekitar 5 pos yang harus
dilewati dengan 8 rintangan.
Diantaranya ..
Pertama jembatan gantung. Taulah,
ya, gimana cara mainnya. Dan yang seru adalah, denger jeritan-jeritan mereka
yang ketakutan jatuh karena jembatannya goyang-goyang. Sayang videonya nggak
bisa di-up di sini, kalo bisa, pasti
kalian ngakak liat mereka jalan di atas jembatan sambil jerit-jerit.
Kedua, masih jembatan gantung juga,
tapi bedanya ini di kolam dan nggak ada airnya di bawah. Harusnya sih, ada,
Cuma sama panitia tempatnya emang nggak di kasih. Tapi nggak pa-pa juga, sih.
Nggak ada airnya juga mereka jeritnya nggak ketulungan nggak berani jalan,
apalagi ada airnya, yang konon dalam dan ada ikannya.
Ketiga, ada jaring spiderman.
Mainnya kayak mainan anak TK itu. Manjat jaring tambang di atas sungai. Dan
sebagai orang yang pernah nyoba juga, taulah ngerinya kayak apa. Walaupun tau
bahwa tambang yang dipakai buat manjat kuat, tetep aja ada rasa khawatir
kalau-kalau tambangnya putus, apalagi kalau udah sampai atas. Duh .. ngilu, bro.
Ketiga. Di sini Cuma ada dua pos, tapi ada tiga
rintangan. Ada hujan buatan, yang kalau di lewatin 100% basah. Kalau 3 pos
sebelumnya masih sempat menyelamatkan kaos buat nggak basah, kali ini nggak
bisa menghindar lagi. Setelahnya, mereka harus manjat bendungan berair. Apa ya, istilah yang bener?
Pokoknya liat aja gambarnya. Dan habis itu mereka mesti manjat ban untuk lanjut
ke pos berikutnya.
Keempat, ada jaring spiderman lagi.
Kali ini bukan manjat, tapi mereka harus nerobos jaringnya dari bawah. Liat
aja, deh, aku nggak pinter menjabarkan.
Kelima, pos terakhir. Setelah
perjalanan panjang berbasah-basahan dan perihnya kaki. Iya, lho, walaupun di
sungai, tapi kaki perih juga nginjek batu-batu sungai. Mau pakai sendal juga
nggak enak, berat jalannya. Di pos terakhir ini kita ketemu sama ..
Air terjuuunnn!!!
Gokil nggak, tuh! Emang nggak
segedhe dan semegah kayak yang di MTMA (My
Trip My Adventure) but, siapa,
sih, yang nggak seneng lihat air terjun. Seolah-olah, perjalanan panjang tadi
berbuat manis dan ditutup menyenangkan dengan air terjun. Nggak akan ada yang
menyia-nyiakan kemewahan ini dengan
lewat gitu aja. Lihat aja, nih, tingkah mereka. Lucu, ya ..
Pramuka itu nggak punya capek. Abis
jalan-jalan, istirahat bentar buat mandi, mereka langsung lanjut main games.
Aku emang nggak ngikutin banget agenda game ini (read:tidur). Jadi, liat aja,
nih, foto-fotonya udah nyeritain banyak, kok. Disela capek, mereka masih
semangat aja, tuh, main games.
CIUM AKU, BANG! CIUM AKU !! ^^ |
Beranjak sore, kita siap-siap, yuk,
buat acara yang ditunggu-tunggu di setiap perkemahan.
Api Unggun.
Ada beberapa perwakilan anggota
sangga yang dipilih oleh kakak DA untuk menyalakan Api Dasa Dharma. Mereka
latihan, sementara teman-teman yang lain masak buat makan malam.
Tiba saatnya untuk Api Unggun.
Setelah upacara penyalaan Api dengan Prosesi Dasa Dharma, acara Api Unggun di
mulai. Mereka menampilkan beberapa pertunjukkan yang entah bagaimana, apapun
yang mereka tampilkan mengundang tawa penonton. Sekalipun nggak lagi ngelucu
sama sekali. Muka gugup mereka emang udah lucu, sih. Liat nih foto mereka.
Setelah makan dan mandi, waktunya
untuk bidston dan doa bersama karena lusa mereka sudah mulai persiapan Ulangan
Umum. Kembali di bawakan oleh Kak Eny Sudibyatmanti, mereka beribadah dengan
khidmat. Memohon bimbingan untuk kelancaran Ulangan Umum.
Orang bilang Pramuka itu Cuma bisa
seneng-seneng dan tepuk-tepuk tangan. Tapi, Pramuka lebih dari itu. Pramuka itu
pengabdi masyarakat. Tentara pelajar yang mengabdikan diri mereka untuk sosial.
Seperti apa yang dilakukan oleh Pramuka SMK BOPKRI Wates. Sebelum pulang,
mereka menyempatkan waktu untuk kerja bhakti membersihkan lingkungan
perkemahan. Karena area perkemahan kali ini dekat dengan rumah warga dan
sebagian besar mereka menggunakan kamar mandi warga, maka mereka mulai dengan
membersihkan kamar mandi. Sebagian membersihkan selokan di sekitar perkemahan.
Nggak kerasa, udah tiga hari 2 malam
di sini.
Nggak pengen pulaanngg!!!
Liat, kan, gimana serunya
perkemahan? Kita mesti coba, deh, melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. berpikiran out of the box di luar pemikiran yang biasa orang-orang pikirkan. Meski pada akhirnya kita mungkin dinilai orang nggak realistis, tapi coba deh, mikirin hal buruk dari sisi positifnya. Sekecil apapun.
Dan di saat yang sama, kita akan menemukan diri kita sedang bersyukur.
Bersyukur atas kesempatan melimpah dari Tuhan yang sudah kasih kita kehidupan dengan segala fasilitasnya. Di Pramuka-lah, kita bisa benar-benar menghayati indahnya bersyukur. Kalau kita mau perhatikan, di setiap kegiatan yang kita lakukan dalam Pramuka, apalagi di perkemahan, kita akan sadar kita sedang belajar bersyukur untuk semua hal.
Bersyukur untuk kebersamaan dengan teman-teman. Menghayati setiap momen kebersamaan, baik suka maupun duka. Dari yang bau parfum sampai yang bau kentut. Dari nyanyi bareng sampai ngorok bareng. Dan dari yang berangkat sama pacar jadi pulang bareng mantan. *eh
Bersyukur untuk kita bisa menikmati kehidupan di luar tembok rumah. Merasakan tanah yang lapang, yang akhir-akhir ini jarang ditemukan oleh kids jaman now. Belajar mengurus diri sendiri sampai mengurus teman yang sakit. Belajar kreatif dalam keterbatasan.
Yah .. Ngomongin baiknya Pramuka emang nggak akan ada habisnya. Nggak akan ada ruginya. So .. nggak ada lagi alasan buat kita nggak suka sama Pramuka apalagi kemah. Panas dan capek yang kalian rasain nggak akan seberapa dibanding pengalaman dan rasa syukur yang akan kalian dapatkan. Sesuatu yang nggak akan kalian dapatkan di buku paket pelajaran. Sesuatu yang nggak akan kalian pahami kalau bukan kalian sendiri mengalaminya.
Apalagi, kenangan manis yang akan kalian kenang sepanjang masa. Diceritainlah ke anak-cucu. Mendingan mengenang yang beginian, kan, daripada mengenang mantan yang udah punya pacar lagi? Itu mah nggak ada untungnya sama sekali. Karena biasanya nih, ya, habis kemah, pasti ada benih-benih cinta yang tumbuh. Ada yang cinlok lah .. Hayoo siapaa??
So, guys .. Semangat Pramuka, yaa ..
Comments
Post a Comment