Skip to main content

Doa Pra UN

DOA BERSAMA PERSIAPAN UNBK 2017
SMK BOPKRI WATES, 1 APRIL 2017

                Ujian Nasional di depan mata. Setelah hampir tiga tahun belajar di SMK, setelah 3 bulan lamanya sibuk sama berbagai macam ujian dan penjajagan. Akhirnya, hari ini tiba juga …
Ya Tuhan, tiga tahun cepet juga, yaa .. kayaknya baru kemarin, deh, ikutan MOS di suruh-suruh sama kakak kelas nggak jelas. Sekarang, udah mau Ujian akhir juga. Siapa yang udah pengen cepet-cepet lulus? Atau ada yang malah nggak pengen cepet lulus? Karena masih pengen ketemu guru favorit? Bu Karni mungkin? Atau bu Elly? Atau yang punya gebetan adek kelas? Hayoo ngaku! :D Jangan seneng dulu, sekarang aja pengen cepet-cepet lulus, nanti juga kalau udah lulus, udah kerja atau kuliah, pasti kangen lagi sama sekolah (admin curhat).
Yang jelas, pengen lulus atau nggak, emang kalian harus lulus! Mau jadi siswa abadi? Guru-guru bosen juga, kali, sama kalian! Lagipula masa kalian mau stuck di SMK. Masih banyak kejutan-kejutan menanti kalian di luar dunia sekolah. Ketemu orang-orang baru yang lebih menyenangkan dari temen kalian sekarang, ketemu cowok/cewek yang lebih keren buat digandeng, mungkin.
Ini waktunya kalian untuk “Naik Kelas” yang sesungguhnya dengan “Ujian-ujian” bernama Pengalaman. Yang pasti, dengan pengalaman kalian akan diajarkan hal-hal baru yang luar biasa, yang bakal bikin kalian lebih dewasa dari hari ini. Pengalaman yang akan membuat kalian menjadi orang yang berhasil, orang yang lebih baik dan menjadi orang yang nggak bikin Tuhan menyesal menciptakan kalian untuk dunia ini.
Tentu saja, kesempatan kalian untuk bisa sampai di titik penting ini bukan sekedar karena kalian pinter dengan kekuatan dan usaha kalian sendiri. Ada banyak orang-orang di balik layar yang juga ikut bekerja keras mendukung kalian. Sepenuhnya. Sebut saja orang tua kalian. Mereka salah satu dari mereka yang mendukung kalian. Orang tua kalian adalah orang yang terus-menerus membuat Tuhan “bosan” dengan menyebutkan nama kalian dalam doa mereka yang tidak pernah putus. Meskipun mungkin kalian nggak pernah sadar, kalian nggak pernah nemuin orang tua kalian yang secara khusus dengan khusyuk bersimpuh di kamar buat mendoakan kalian. Tapi percaya, deh, di setiap nafas mereka, ada nama kalian yang mereka semogakan dalam hati untuk sukses.
Tidak hanya doa, segala upaya mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan kalian. Untuk memenuhi kebutuhan administrasi dan kelengkapan ujian kalian. Mulai dari buku materi hingga asupan makanan mereka perhatikan betul. Orang tua mana, sih, yang kepengen anaknya gagal? Nggak ada, kan? Makanya, se-menjengkelkan apapun kalian, mereka tetep pengen kasih yang terbaik buat kalian. Sekarang tinggal kalian, mau balas hati baik mereka dengan apa? Keberhasilan, kah? Atau justru kalian pasrah-pasrah aja.


Selain orang tua, banyak orang penting lain di balik layar yang mendukung kalian. Sekolah. Hingga sampai tahap ini, siapa yang mengajari kalian? Hingga sampai di detik ini, siapa yang menyiapkan kalian dengan berbagai kompetensi? Bekerja keras menyiapkan segala sesuatu, dari materi kompetensi, keperluan administrasi, hingga dana mereka siapkan sebaik mungkin. Untuk apa? Untuk memastikan bahwa kalian benar-benar siap untuk menghadapi dunia lain di luar sekolah. Mau itu dunia kerja atau dunia kuliah (atau dunia rumah tangga :D).  Termasuk kesiapan mental kalian untuk menghadapi UNBK Senin mendatang.


Maka, mereka mendatangkan seorang mentor (sebut saja begitu) yang kece dari Girimulyo, namanya Pak Bambang Slamet Raharjo, S. Th yang super kece ini buat nyiapin mental kalian. Ngajakin kalian seneng-seneng biar kalian nggak tegang dan memastikan hubungan antara kalian dengan guru-guru atau kalian sama temen-temen kalian, supaya di detik-detik menjelang perpisahan ini nggak ada lagi diantara kalian yang masih menyimpan dendam kesumat. Memastikan bahwa saat tiba waktunya nanti kalian pisah, udah nggak ada lagi, tuh, gue kesel sama dia, gue kesel sama bu itu, pak itu. Nggak. Kalaupun pisah, ya, harus pisah baik-baik. Biar besok kalau ketemu di jalan dan ngeliat satu sama lain sukses, nggak ada lagi canggung-canggung.







Pak Bambang emang paling jago ngolah emosi. Dari yang awalnya bikin ketawa ngakak-ngakak, diajakin joget-joget, lah, atau sekedar denger kata-kata pak Bambang yang asal tapi kena, yang bukannya marah kesindir tapi malah ketawa. Habis itu, langsung, deh, dibikin nangis-nangis. Gimana enggak? Dibikin inget dosa-dosa kita sama guru, sama temen, sama orang tua. Apalagi, dikasih kesempatan buat minta maaf sambil basuh kaki. Bener-bener suasana haru yang luar biasa.










Paling banyak, sih, pada basuh kakinya bu Elly. Ngerasa paling berdosa sama bu Elly, kali, ya. Apalagi buat anak-anak yang rajin apel sama bu Elly gara-gara nggak pakai seragam lengkap dan rapi, yang doyan telat. Yang pasti, sih, balik lagi, semua apa yang dilakuin sama guru-guru itu nggak lebih dari pengen mendidik kalian jadi anak baik. Anak yang bener-bener siap menghadapi dunia luar yang sesungguhnya, yang lebih keras dari dunia sekolah. Dunia yang nggak Cuma ngehukum kalian dengan disuruh lari, atau bayar denda. Tapi lebih keras dari itu.
                Sekarang, langkah kalian buat masuk ke hidup yang sesungguhnya tinggal selangkah lagi. Empat hari ke depan, kalian akan berjuang untuk bisa naik kelas. Kelas dunia yang lebih segalanya dari sekolah. Siap, ya? Kasih semua yang terbaik, kerahkan semua yang udah kalian pelajari. Kami semua, orang tua dan guru kalian mendukung sepenuhnya. Jadi, jangan kecewakan kami. Satu lagi, jangan sia-siain air mata kalian pas doa bersama kemarin, jangan Cuma hari itu aja kalian sadar dan tanpa sadar janji buat nggak ngulangin kesalahan kalian. Buktiin, kalau air mata kalian hari itu adalah ungkapan penyesalan dan bentuk dari pertobatan kalian buat jadi orang yang lebih baik. Jangan Cuma akting atau ikutan temen yang lain nangis, kalian juga ikutan nangis. Jangan Cuma baper aja. Tapi beneran ada niat buat memperbaiki diri.
Tuhan memberkati.


Comments

Popular posts from this blog

PADUS KOREM

KOREM YK, 6 SEPTEMBER 2016 LOMBA PADUAN SUARA DALAM RANGKA KOMSOS KREATIF KOREM DIY                 Perjuangan Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates berlanjut hari ini. Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates kembali tampil untuk lomba Paduan Suara di Korem Yogyakarta mewakili Kabupaten Kulon Progo. Dengan kostum rompi berwarna merah maroon, Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates tampil lebih mantap dibandingkan dengan penampila di Kodim sebelumnya.

Sertijab Kepala Sekolah 2019

Perjalanan dua periode perjalanan kepemimpinan Bapak Drs. Harsoyo Supriyadi, M.Eng telah terpenuhi. Dan hari ini, 8 Januari 2019 adalah hari di mana estafet kepemimpinan SMK BOPKRI Wates dialihkan kepada pemimpin baru. Berdasarkan keputusan Ketua Yayasan BOPKRI Yogyakara, jabatan Kepala Sekolah telah dialihkan kepada Bapak Drs. Joko Wigati. Beliau adalah mantan Kepala Sekolah SMA BOPKRI Banguntapan, yang kebetulan telah memenuhi masa jabatan Kepala Sekolahnya selama dua periode. Bagi teman-teman yang mengikuti Perkemahan Gabungan SMK BOWAT bersama SMA BOBAYO tentu tidak asing dengan beliau. Penandatanganan Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah Pemberian Kenang-kenangan untuk Kepala Sekolah lama .. Semoga bersama kepemimpinan Kepala Sekolah yang baru, SMK BOPKRI Wates akan lebih baik dalam segala segi, baik dari pelayanan maupun profesionalitas. Dan untuk Kepala Sekolah lama, semoga Tuhan memberkati selalu pelayanan beliau, di mana pun beliau berada.

PADUS KODIM

GEDUNG KESENIAN, 30 AGUSTUS 2016                 Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates unjuk kebolehan dalam lomba Paduan Suara yang diadakan oleh Kodim 0731/Klp dalam rangka Komunikasi Sosial Terintegrasi TA 2016.