Skip to main content

KUNJUNGAN INDUSTRI 2017

Solo, 13 Juli 2017


Pagi masih gelap dan SMK BOPKRI Wates sudah mulai ramai. Tidak biasa memang.
Ya iyalah, hari ini, kan, mau Kunjungan Industri!
Yihaaa.. piknik.. piknik..!!

Tahun ini, kita akan berkunjung ke Pulau Jawa bagian tengah. Iya, Jawa Tengah ..
Ya, nggak tengah-tengah amat, sih ..
Mau bilang Solo aja susah amat ..


Jadi, di Solo ini rencananya kita akan mengunjungi 4 tempat. Diantaranya ..
1. PT Sri Rejeki Isman Tbk di daerah Jetis, Kecamatan Sukoharjo
2. Panti Wreda Hana masih di daerah Sukoharjo tapi ini di Grogol
3. Museum Purbakala Sangiran di.. ya, di Sangiran lah ..
4. Air Terjun Tawangmangu di Karanganyar

Kita cerita satu-satu, yaa ...
Yang pertama, setelah kumpul di sekolah kita menuju ke PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Sekilas tentang PT. Sritex ini, menurut pemaparan yang diceritakan sama mbak-mbaknya tadi (lupa namanya), PT. Sri Rejeki Isman Tbk ini adalah sebuah perusahaan tekstil dan garmen terintegrasi terbesar se Asia Tenggara yang semula berawal dari 2 kios kecil di Pasar Klewer. Perusahaan ini menyediakan jasa pengolahan kain dimulai dari pembuatan benang, hingga menjadi kain utuh, bahkan hingga menjadi pakaian siap pakai. Tak hanya itu, perusahaan ini juga menyediakan jasa desain motif yang mana telah merambah pasar dunia. Beberapa produknya bisa kita lihat dari pakaian-pakaian militer di lebih dari 30 negara, bahkan menjadi mitra resmi di luar Eropa yang memproduksi seragam militer untuk NATO. Dari yang anti peluru, anti air, anti api, anti nyamuk, anti musuh (yang ini bercanda) dll.
Keren, pokoknya ..


Sementara peserta Kunjungan Industri dari Proli Akuntansi dan Adm. Perkantoran berkeliling di pabrik, untuk peserta dari Proli Keperawatan melanjutkan perjalanan menuju Panti Wreda Asih. Di sana mereka diberikan pembekalan tentang Panti Wreda Asih. Panti Wreda Asih didirikan oleh Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS Surakarta) pada tanggal 01 April 1980. Pendirian Panti Wreda Asih bertujuan untuk melayani warga usia lanjut dengan terang kasih Kristus supaya mereka dapat mengalami kehidupan yang hangat dan damai, juga mendapat pelayanan kerohanian yang berkesinambungan. (Sumber: http://pantiwredaasih.org/).

Di sana mereka bertemu dengan Opa-opa (bukan kakak dalam bahasa Korea, yaa), ada Oma-oma juga. Kebayang nggak, sih, suatu hari nanti kita juga akan seperti mereka. Tingkahnya balik kayak anak kecil lagi yang kadang ngeselin, bikin repot, belum lagi yang mentalnya udah nggak stabil, tiba-tiba marah lah. Kemarin ada, lho, yang tiba-tiba masuk pas acara paparan. Marah-marah karena pintunya ditutup. Gerah katanya. Tapi beliau belum sadar kalau lagi ada acara. Begitu sadar, beliau yang malu-malu gitu sampai nutup mulut. Lucu ekspresinya. Dan bukannya pergi, dia malah cerita sendiri. Beliau nyeritain gimana beliau pas muda, kerjanya apa, pengalamannya apa.


Buat kalian yang jurusan Keperawatan atau at least kalian punya jiwa sosial yang tinggi, denger Oma-oma cerita panjang lebar gini malah bikin kalian antusias dan telaten mendengarkan. Karena sejatinya, di usia mereka yang sudah nggak muda lagi ini, mereka hanya butuh ditemani, mereka hanya butuh didengarkan. Kasih apapun yang mereka minta. Kalaupun mereka sampai bikin kita kesel karena permintaan yang aneh-aneh, kita lah yang seharusnya menempatkan diri buat sabar dan telaten melayani mereka. Kalau pun kita nggak bisa memenuhi keinginan mereka, kita kasih lah pengertian pelan-pelan, bukannya marah-marah dan membentak mereka.

Mereka sebenernya sama kayak kita, kok. Kita juga nggak seneng, kan, kalau permintaan kita nggak dipenuhi? Kita juga marah, kan, kalau omongan kita nggak didengerin? Paling efektif menghadapi mereka, ya, dengan cara menempatkan diri kita di posisi mereka. Rasain juga apa yang mereka rasain saat itu. Toh, suatu hari nanti kita juga akan sama kayak mereka.


Adanya panti jompo seperti ini sebenernya bagus. Cuma, kasihan aja ngeliat beliau-beliau ini harus "dititipkan" sementara kita yakin dalam hati mereka, mereka pasti pengennya kumpul sama anak cucu. Cuma, ya, karena kesibukan dan segala macam. Yang nggak mau direpotin lah, yang nggak mau disusahin lah. Meskipun di sini pun mereka tetap di beri fasilitas yang bisa membuat mereka nyaman, bahkan katanya pengurus panti ini juga rutin kirim surat ke keluarga mereka yang isinya adalah permintaan-permintaan kecil orang tuanya. Tapi kan, nggak bisa semudah itu menggantikan rasanya kebersamaan saat mereka benar-benar berkumpul dengan keluarga mereka. 

Dan pada akhirnya, di sinilah mereka berkumpul. Bersama teman-teman senasib, seperjuangan. Sama-sama disisihakan dari keluarga. Jangan sampai orang tua kalian, kalian perlakukan seperti itu, ya. Saat kita kecil, mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang merawat kita. Masa, saat mereka tua, di saat peran kita berganti menjadi sebaliknya, dengan teganya kita menitipkan mereka di tempat asing dan lebih mementingkan kesibukan kita masing-masing. Yang mereka butuhkan itu kehadiran kita. Bayangin, deh, mereka baru ngelihat kita saja sudah senang. Masa kita tega memisahkan diri dari mereka? Ya, nggak?


Oke. Galaunya udahan aja, yaa ..
Kita akan berlanjut ke objek selanjutnya, yaitu Museum Purbakala Sangiran.
Masuk ke area museum, kita akan di sambut sama patung kepala manusia purba yang gedenya ampun-ampunan. Masa iya, manusia purba jaman dulu kepalanya segede itu. Enggak lah, ya. Bercanda.

Kan, gedhe ..Gedhean mana sama yang paling kanan?
Sebelum keliling Museum, baiknya kita dengarkan dulu paparan (panjang) dari ahli geologinya Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran. Bagaimana ceritanya museum yang katanya dibangun di atas lapisan tanah paling tua ini bisa ditemukan dan didirikan? Diceritakan juga bagaimana setiap lapisan tanah terbentuk dari jaman dahulu kala. Koleksi apa saja yang ada di museum ini juga bagaimana situs-situs ini bisa berkumpul di museum ini, proses ketemunya gitu, lho.


Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran ini adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pelestarian situs manusia purba yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan.
(Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmp/)

Di sensor, nggak, ya? :D
Museum ini beralamatkan di Jl. Sangiran Km. 4, Krikilan, Kalijamb Sragen, Jawa Tengah. Kalau ada yang mau balik lagi bisa mampir ke alamat itu. Kali aja ada yang ketinggalan di sana. Hati, mungkin? Ciee .. Tiketnya juga murah, kok. Cuma Rp5.000,00 kalian bisa berkelana sepuasnya di Museum ini. Foto-foto sama patung manusia purbanya, mungkin? Trus di post di Instagram dengan caption Move on dari kamu, aku udah sama dia yang jauh lebih dewasa dari kamu. Iyalah lebih dewasa, lahirnya aja udah dari tahun yang cuma 3 digit. Hahaha


Menyingkir dari museum purba, niatnya, sih, mau main ke Air Terjung di Tawangmangu. Cuma, karena udah kesorean, dan nggak mungkin banget lanjut jalan kesana karena keburu gelap, jadi batal, deh. Akhirnya langsung mampir ke rumah makan di Klaten buat makan malam, trus pulang ke Wates.

Well, walaupun objek terakhirnya nggak jadi dan membuat yang udah bawa ganti baju kecewa, tapi seneng lah bisa jalan-jalan. Kapan lagi bisa jalan bareng sama temen satu sekolah. Dapet banyak pelajaran, pengalaman. Ngelihat tempat-tempat baru.

Nah.. sampai jumpa di Kunjungan Industri selanjutnya :)

Comments

Popular posts from this blog

PADUS KOREM

KOREM YK, 6 SEPTEMBER 2016 LOMBA PADUAN SUARA DALAM RANGKA KOMSOS KREATIF KOREM DIY                 Perjuangan Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates berlanjut hari ini. Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates kembali tampil untuk lomba Paduan Suara di Korem Yogyakarta mewakili Kabupaten Kulon Progo. Dengan kostum rompi berwarna merah maroon, Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates tampil lebih mantap dibandingkan dengan penampila di Kodim sebelumnya.

Sertijab Kepala Sekolah 2019

Perjalanan dua periode perjalanan kepemimpinan Bapak Drs. Harsoyo Supriyadi, M.Eng telah terpenuhi. Dan hari ini, 8 Januari 2019 adalah hari di mana estafet kepemimpinan SMK BOPKRI Wates dialihkan kepada pemimpin baru. Berdasarkan keputusan Ketua Yayasan BOPKRI Yogyakara, jabatan Kepala Sekolah telah dialihkan kepada Bapak Drs. Joko Wigati. Beliau adalah mantan Kepala Sekolah SMA BOPKRI Banguntapan, yang kebetulan telah memenuhi masa jabatan Kepala Sekolahnya selama dua periode. Bagi teman-teman yang mengikuti Perkemahan Gabungan SMK BOWAT bersama SMA BOBAYO tentu tidak asing dengan beliau. Penandatanganan Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah Pemberian Kenang-kenangan untuk Kepala Sekolah lama .. Semoga bersama kepemimpinan Kepala Sekolah yang baru, SMK BOPKRI Wates akan lebih baik dalam segala segi, baik dari pelayanan maupun profesionalitas. Dan untuk Kepala Sekolah lama, semoga Tuhan memberkati selalu pelayanan beliau, di mana pun beliau berada.

PADUS KODIM

GEDUNG KESENIAN, 30 AGUSTUS 2016                 Tim Paduan Suara SMK BOPKRI Wates unjuk kebolehan dalam lomba Paduan Suara yang diadakan oleh Kodim 0731/Klp dalam rangka Komunikasi Sosial Terintegrasi TA 2016.