SMK BOPKRI Wates, 19 September 2017 Sebagai warga dari negara yang demokratis, segala keputusan yang menyangkut kepentingan bersama harus dimusyawarahkan bersama untuk mencapai mufakat. Apalagi ini menyangkut kepemimpinan suatu lembaga atau organisasi. Apa jadinya jika pemilihan pemimpin saja diputuskan secara sepihak atas dasar KKN dsb. Ada, memang. Seperti kedudukan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang turun temurun. Tapi itu pengecualian. Karena rakyat Yogyakarta sendiri sudah percaya sepenuhnya dengan kepemimpinan keluarga Sri Sultan. Itu tetap demokratis, karena banyak orang memang menginginkan itu sebagai wujud dari keistimewaan Yogyakarta. Sudah, ya, berat juga ternyata ngomongin beginian. Sekarang kita bicarakan Pemilos di SMK BOPKRI Wates saja. Beberapa tahun yang lalu, sudah dimulai pemilihan ketua OSIS dengan sistem seperti Pemilu, yaitu dengan melibatkan seluruh siswa untuk menyumbangkan suara mereka. Pencalonan ketua OSIS pun setiap kelas mencalonkan kand
Kasih, Integritas dan Pelayanan